Siapa yang tidak suka dengan awal bulan? Rasanya hanya para pengusaha yang mengalami defisit lah, yang merasakan hal yang sendu. Sementara staff yang tidak tahu menahu tentang keuangan perusahaan, tak banyak yang memiliki sense of belonging atau rasa memiliki yang kuat dari tempatnya bekerja. Sehingga, apapun kondisi perusahaan, kebanyakan berpikir : gajian bos! Gajian. Titek. Karena hal yang dinanti-nanti para staff adalah gaji. Duit. Hepeng. Atau apapun itu namanya. Karena barang siapa yang tidak suka duit, bukan berarti dia munafik sepenuhnya, tapi terasa ganjil. Karena buat apa dia kerja kalo engga dapet duit? Tuhan saja, sebelum kita lahir sudah ditetapkan olehNya. Bahkan, rezeki lebih tahu alamatnya dibandingkan penerimanya. Eh, betul nda?

Ah sudahlah. Itu sok bijaknya saya ceritanya. :p

Yang jelas, tiap gajian, pasti kebanyakan dari kalian bingung kan, kalo gajiannya pas-pasan? Kalo gede juga belum tentu ngerasa itu cukup. Karena konon, kata ahli duit, barang siapa yang memiliki penghasilan yang besar, maka outputnya (pengeluaran duitnya) pun rata-rata besar. Hmm…

Oleh karena itu, Mas Workha mau berbagi tips nih, cara mengelola gaji. Tapi bukan berarti ini tips yang the best yaaaa. Bisa jadi benar, bisa jadi juga salah. Da aku mah apa atuh. Hehehe…

Bikin Catetan Bray!

Saya tahu nyatet itu hal yang paling memboringkan sedunia. Kebanyakan yang nyatet itu hangat-hangat taik ayam, kata peribahasa orang tua dulu. Atau, yaaaa, awalnya sih nyatet, lama-kelamaan eh ga dicatet. Padahal ada banyak sekali aplikasi keuangan di google play salah satunya adalah akun.biz, dan masih banyak lagi. Saya ga nyeponsorin ya, cuma karena pernah pake, ya enak ternyata. Walaupun terkadang suka kena kutukan peribahasa itu. Jika kamu engga punya HP, gmana ya caranya? Yaaaa… Beli HP lah mbloo, hari gini engga punya HP. Heheheh

Nabung Emas

Dari kecil kita suka denger istilah atau peribahasa, rajin pangkal pandai, dan nabung pangkal kaya (Seriusan, gua lupa lagi apa itu istilahnya, hahahaha). Banyak sekali orang-orang nabung di Bank, tapi jujur, saya tidak prefer jika tujuannya untuk mengayakan diri di masa depan. Emas udah banyak di online. Yang jual segram juga ada. Jadi engga ada alasan buat bilang nabung emas itu engga banget. Tahu engga, mas brosis, uang kertas sejak diciptakan sudah penuh kontroversi para pengejar illuminati. Dan memang betul sebenarnya. Diluar seperti apa pro-kontra-nya, saya tidak suka uang kertas untuk ditabung. Karena akan selalu kalah oleh inflasi. Mau sehebat apapun ekonomi sebuah negara, uang kertas tidak bisa menaklukkan inflasi. Ibarat kata, ente simpen uang di bawah bantal 1 miliyar, terus 10 tahun lagi ente buka, pasti udah engga ada (karena dipake). Hehehe.

Maksud saya, 1 miliyar hari ini dengan 1 miliyar 10 tahun lagi itu beda nilai. Rasanya, para pakar ekonomi syariah sudah tahu ini. Bahkan pakar modern juga sepertinya menyarankan ini. Kalau para pakar modern yang menyarankan investasi main saham, sudah dipastikan dia lebih jago dari dukun. Hahahaha…, karena konon dan akan selalu konon, main saham itu bisa buat kita kaya sehari, dan bisa juga buat kita bankrut dalam semenit. Ga percaya? Ra popo. Percaya saya itu musryik.

Bikin APBH

Jika negara selalu sibuk dengan APBD, maka anda harus sibuk dengan yang namanya APBH, aka, Anggaran Pembelanjaan Buat Hidup. Jangan ngeres dulu. Itu nyata lho, bukan absurd. Karena, kalau engga dianggarankan, biasanya si setan yang selalu membujuk untuk foya-foya akan menggoda anda-anda sekalian untuk menghabiskan gaji awal bulan, di tengah bulan. Yang akhirnya, pada akhir bulan, anda terpaksa menikmati sajian istimewa anak kos, yaitu, Roger Mila: Roko gretek, gehu, mie dan bala-bala *maksa.

Coba anda anggarkan biaya kebutuhan untuk hidup dulu, setelah nabung emas. Jangan anggaran liburan buluan… eh, duluan. Syukur kalo bisa libur, kalau kaga? Kalau bosnya anti sama staff yang libur? Nah lho. Ceyem kan kaka. Coba Anggarkan biaya buat makan, transport, bayar kontrakan, cicilan motor/ mobil, dan hutang dulu. Setelah itu, baru sisanya anggarkan buat liburan. Bener engga? Kalau engga, berarti salah. :p

Bikin Planning Buat Usaha Sendiri

Siapa yang engga mau jadi bos? Ngacung?!

Saya rasa, semua staff pasti pengen. Staff yang minder sekalianpun pasti pengen yang namanya jadi bos. Buat naik jabatan ada banyak hal positif yang bisa kalian lakukan, tapi hanya atasan yang berhati mulia atau atasan yang gila hormat lah yang bisa membuat kalian jadi bos (manager). Bos itu terbagi 2. Ada yang berjiwa bossy (banyak nunjuk, sedikit bekerja), dan ada yang berjiwa leader (nunjuk, dan terjun seimbang). Dan untuk menjadi seseorang bos yang paling ideal adalah, ya buka usaha sendiri. Jadi pengusaha mas-miss. Bikin planning kapan kalian akan keluar dari jeratan tunjuk-tunjuk dari bos. Dan kalo keluar, tetaplah jalin persahabatan dengan pimpinan itu, karena yang namanya bola itu bulat. Engga mungkin kotak. Maksudnya, kalian engga tahu kapan kalian bisa menjadi pemain, kiper, pelatih, atau penonton. Jadi, mending jangan jadi pemain bola. Tapi yang bikin bolanya. Kan enak tuh liat orang ribut ngegolin, padahal kita yang bikin bolanya. Hehehehe

Sekian ah, gitu aja. Pegel tangan.

Related Post

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Allright Reserved © 2011 Designed By BDCREATIVESTUDIO